Rupiah Menguat, Utang Pemerintah RI Kini Rp 3.021 Triliun
Jakarta. Detik.com - Hingga Oktober 2015, total utang pemerintah pusat tercatat Rp 3.091,06 triliun. Angka ini turun Rp 69,76 triliun dibandingkan posisi bulan sebelumnya, yaitu Rp 3.091,06 triliun.
Turunnya nilai utang ini karena penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Dalam denominasi dolar AS, jumlah utang pemerintah pusat di Oktober 2015 adalah US$ 221,52 miliar, naik dari posisi September 2015 sebesar US$ 210,89 miliar.
Sebagian besar utang pemerintah adalah dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN). Sampai Oktober 2015, nilai penerbitan SBN mencapai Rp 2.291,79 triliun, turun dari bulan sebelumnya Rp 2.299,38 triliun. Sementara itu, pinjaman (baik bilateral maupun multilateral) tercatat Rp 729,51 triliun, turun dari bulan sebelumnya Rp 791,68 triliun.
Demikian dikutip detikFinance, dari data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Jumat (20/11/2015).
Dibandingkan Desember 2014, posisi utang dari SBN mengalami kenaikan. Pada Desember 2014, posisi utang SBN adalah Rp 1.931,22 triliun.
Utang berupa pinjaman juga ikut naik dibandingkan Desember 2014. Pada Desember 2014, nilai pinjaman adalah Rp 673,71 triliun.
Berikut perkembangan utang pemerintah pusat dan rasionya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sejak tahun 2000:
- 2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)
- 2001: Rp 1.273,18 triliun (77%)
- 2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)
- 2003: Rp 1.232,5 triliun (61%)
- 2004: Rp 1.299,5 triliun (57%)
- 2005: Rp 1.313,5 triliun (47%)
- 2006: Rp 1.302,16 triliun (39%)
- 2007: Rp 1.389,41 triliun (35%)
- 2008: Rp 1.636,74 triliun (33%)
- 2009: Rp 1.590,66 triliun (28%)
- 2010: Rp 1.676,15 triliun (26%)
- 2011: Rp 1.803,49 triliun (25%)
- 2012: Rp 1.975,42 triliun (27,3%)
- 2013: Rp 2.371,39 triliun (28,7%)
- 2014: Rp 2.604,93 triliun (25,9%)
(dnl/ang)