OJK: Utang Luar Negeri RI Turun karena Rupiah Melemah
JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi utang luar negeri (ULN) RI akhir kuartal III-2015 mencapai 302,4 miliar dollar AS, turun 2,1 miliar dollar AS dibandingkan capaian pada kuartal II-2015 yang tercatat sebesar Rp 304,5 miliar dollar AS.
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diyakini membuat perusahaan tidak mau berutang sehingga berkontribusi terhadap menurunnya ULN. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengatakan bahwa bahwa ULN menunjukkan tren penurunan sejalan dengan dinamika pergerakan kurs rupiah.
Berdasarkan catatan BI, nilai tukar rupiah secara rata-rata melemah 5,35 persen per kuartal ke level Rp 13.873 per dollar ASpada kuartal III.
"Tren ULN kuartal III ini menurun. Alasannya karena dinamika pergerakan kurs rupiah yang dihadapi mendorong perusahaan tidak menambah utang luar negeri," kata Muliaman di Jakarta, Kamis (19/11/2015).
Menurut Muliaman, perkembangan ULN tersebut pun ditandai dengan peningkatan indeks tendensi bisnis dan indeks keyakinan bisnis.
Kedua kondisi tersebut dipandangnya menunjukkan bahwa pengusaha masih sangat optimistis menjalankan bisnisnya di Indonesia pada tahun 2016 mendatang.
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diyakini membuat perusahaan tidak mau berutang sehingga berkontribusi terhadap menurunnya ULN. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengatakan bahwa bahwa ULN menunjukkan tren penurunan sejalan dengan dinamika pergerakan kurs rupiah.
Berdasarkan catatan BI, nilai tukar rupiah secara rata-rata melemah 5,35 persen per kuartal ke level Rp 13.873 per dollar ASpada kuartal III.
"Tren ULN kuartal III ini menurun. Alasannya karena dinamika pergerakan kurs rupiah yang dihadapi mendorong perusahaan tidak menambah utang luar negeri," kata Muliaman di Jakarta, Kamis (19/11/2015).
Menurut Muliaman, perkembangan ULN tersebut pun ditandai dengan peningkatan indeks tendensi bisnis dan indeks keyakinan bisnis.
Kedua kondisi tersebut dipandangnya menunjukkan bahwa pengusaha masih sangat optimistis menjalankan bisnisnya di Indonesia pada tahun 2016 mendatang.
Penulis | : Sakina Rakhma Diah Setiawan |
Editor | : Bambang Priyo Jatmiko |